Bus ini Wajib Memberikan Kesempatan Penumpangnya Sholat |
Bus Haryanto sebagai salah satu
perusahaan transportasi sudah tidak asing lagi dikenal oleh para
netizen. Sudah banyak foto beredar tentang peraturan dari pihak pemilik
bus PO Haryanto yang mewajibkan para krunya untuk memberikan waktu untuk
sholat. Kondisi ini sangat jarang dijumpai di Indonesia. Hanya sedikit
PO Bus yang memberikan waktu bagi penumpang untuk sholat. Seperti
misalkan bus yang memiliki rute AKAP, tidak banyak yang meluangkan waktu
seperti saat Sholat Shubuh. Akhirnya, sholat Shubuh pun lebih sering
dilakukan di dalam bus dengan posisi duduk.
Sebuah kebijakan yang sangat baik dari
bus PO Haryanto. Peringatan tegas pun tertulis secara jelas dalam sebuah
spanduk di PO Bus Haryanto. Tulisan tersebut mengingatkan kepada para
kru untuk memberikan waktu sholat pada para penumpang. Selain itu, bagi
kru yang melanggarnya akan diberikan sanksi tidak akan diberikan gaji
selama satu kali jalan atau satu kali trayek PP.
“PERHATIAN Semua Crew bus PO Haryanto, Wajib Memberi Kesempatan Penumpang dan Melaksanakan Sholat 5 Waktu, Terutama Sholat Shubuh, Bagi yang Melanggar, 1 Crew Tidak Akan Mendapatkan Gaji Untuk 1 PP”, demikian tulisan yang terpampang jelas di PO Bus Haryanto.
Tidak hanya terdapat di markas PO
Haryanto, di dalam bus pun terdapat stiker yang mengingatkan para
penumpang untuk sholat. Kru yang tidak memberikakn waktu bagi penumpang
untuk sholat, maka para penumpang boleh malaporkan kru bus tersebut.
Terobosan yang patut ditiru oleh pemilik
PO (Perusahaan Otobus) lainnya. Mengingat bahwa kaum Muslimin harus
melaksanakan sholat 5 waktu. Efek dari para bus yang tidak memberikan
waktu untuk sholat, terutama sholat Shubuh, sering sekali tampak para
penumpang tidak melaksanakan sholat. Bahkan ketika turun istirahat pun
hanya segelintir yang langsung mengganti sholat.
Kesalahan dalam meninggalkan sholat
Shubuh saat di bus ini bukan mutlak salah sopir. Satu faktor
ketidaktahuan dari para penumpang akan bolehnya sholat di dalam bus pun
perlu mendapatkan edukasi lebih dalam.
Sumber : http://senyumperawat.com
0 komentar:
Posting Komentar